TIGA SOLUSI
Salah satu solusinya adalah dengan menyadarkan masyarakat Singapura terhadap gagasan kematian otak dan implikasinya. Penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa mengizinkan orang untuk mengamati tes kematian otak dengan dukungan yang tepat dapat membantu mereka memahami diagnosis sepenuhnya dan membantu mengatasi kesedihan mereka, sehingga mengurangi hambatan dalam memberikan donasi.
Seperti banyak tempat lain, saat ini praktik medis di Singapura tidak menawarkan opsi observasi kepada keluarga.
Solusi kedua adalah mendiskusikan pilihan donasi organ untuk transplantasi di bawah MTERA dengan keluarga, meskipun kerabat mereka adalah calon donor di bawah HOTA.
Diagnosis kematian otak dilakukan di Singapura melalui pengujian awal namun tidak kalah ketatnya oleh anggota tim perawatan primer yang berkualifikasi ketika kondisi neurologis pasien diduga telah berkembang menjadi kematian otak. Jika kematian otak didiagnosis, dua dokter spesialis independen akan diminta untuk memberikan sertifikasi dan memastikan diagnosis tersebut.
Karena keluarga dapat menggadaikan organ orang yang mereka cintai berdasarkan MTERA setelah atau segera sebelum kematian pasien, izin keluarga untuk menyumbang berdasarkan MTERA dapat diminta antara pengujian awal dan konfirmasi, dan dengan demikian sebelum keputusan kematian otak ketika HOTA mulai berlaku.
Pendekatan seperti ini dapat dibingkai sebagai cara mengungkapkan rasa hormat terhadap individu dan keluarga mereka sebagai unit yang berpartisipasi dalam anugerah kehidupan. Hal ini dapat membantu keluarga mulai menerima status HOTA kerabat mereka dan memberi mereka elemen kendali dalam mengambil pilihan sesuai dengan persetujuan diam-diam kerabat mereka terhadap donasi organ.
Solusi ketiga adalah mendorong masyarakat Singapura untuk menjaminkan organ mereka untuk transplantasi di bawah MTERA sebagai keputusan akhir hidup yang jelas yang akan memberikan bukti lebih kuat atas keinginan mereka untuk berdonasi.
Warga Singapura yang secara aktif menyetujui MTERA bersama dengan persetujuan diam-diam mereka terhadap HOTA dan manfaat sosial dari donasi organ orang yang meninggal harus menghilangkan keraguan di benak keluarga mereka bahwa inilah yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri dan bagi mereka yang membutuhkan transplantasi.
Setelah persetujuan diberikan, mempromosikan persetujuan yang tegas dapat membantu orang yang masih hidup percaya bahwa donasi organ adalah hadiah yang benar-benar ingin ditinggalkan oleh almarhum bagi mereka yang membutuhkan transplantasi.
Voo Teck Chuan adalah Asisten Profesor di Pusat Etika Biomedis di Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin, Universitas Nasional Singapura.
Baca Juga: Komentar Review HOTA.